Investor asing dinilai khawatir terhadap aksi demonstrasi yang menuntut calon Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama atau yang kerap disapa Ahok diproses hukum karena dinilai melakukan penistaan agama.
Hal itu terlihat dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bergerak melemah sejak awal perdagangan pada hari ini, Jumat (4/11) karena diterpa sentimen negatif terkait aksi demonstrasi.
Berdasarkan data perdagangan RTI Infokom, IHSG tercatat melemah sejak perdagangan dibuka. Indeks dibuka di level 5.310, melemah 0,35 persen dari penutupan perdagangan kemarin di angka 5.329.
Sementara, hingga jeda sesi I, IHSG telah melemah ke level 5.307. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih mencapai Rp313,2 miliar hingga jeda sesi I perdagangan siang ini.
Analis BNI Securities, Dessy Lapagu mengatakan IHSG pada hari ini berpotensi untuk melanjutkan pelemahannya seiring dengan isu global serta rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS.
“Investor juga mulai mendiskon sejak kemarin terhadap demo yang akan terjadi pada hari ini di Jakarta. Potensi penguatan masih berada pada sektor-sektor yang leading sejak awal minggu,” katanya.
Tim Riset Samuel Sekuritas menyatakan IHSG kemarin ditutup melemah 1,4 persen menyusul kekhawatiran dari aksi unjuk rasa besar-besaran yang akan digelar hari ini. Berbagai elemen organisasi dan umat Islam menyatakan akan berunjuk rasa di depan Istana Presiden terkait dengan dugaan penistaan agama oleh Ahok. Kepolisian menerjunkan 20.000 personel untuk mengamankan objek vital di Ibu Kota.
“Kami melihat unjuk rasa hari ini menjadi acuan keamanan negara di mata investor asing, setelah banyak berita yang menyebutkan kemungkinan unjuk rasa yang ditunggangi oleh pihak-pihak radikal,” tulis tim riset.
Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, aksi demo sebenarnya tidak akan mengubah kondisi fundamental perusahaan yang melantai di bursa saham. Menurutnya, kondisi fundamental pada kinerja kuartal III 2016 yang cenderung di bawah ekspektasi, membuat pemodal enggan untuk melakukan posisi beli.
Pilihan Redaksi :
Jelang Demo 4 November, BI Percepat Distribusi UangHadapi Demo, Pengusaha Ritel Siapkan Skema Distribusi KhususInvestor Cemas Demo Anti Ahok, IHSG dan Rupiah Tergelincir
“Pemodal malah memanfaatkan beberapa berita negatif sebagai alasan untuk melakukan aksi profit taking,” ujarnya dalam riset harian.
Satrio menambahkan, dengan tidak adanya perubahan fundamental dari perseroan ini, posisi akumulasi dengan strategi beli saat harga saham melemah (buy on weakness) tetap kami sarankan, apabila harga saham kemudian dianggap terkoreksi terlalu dalam.
“Dengan posisi IHSG yang masih berada dalam tren turun, pemodal sebaiknya tetap dalam posisi